Jumat, 03 Desember 2010

Kepada Jana (part 5)

Friday, December 3, 2010 at 1:26pm
Dear laki-laki dari teluk semangka,

Maafkan keterlambatan surat ini sobat, sudah sekian lama dia tertunda di draft ku, sempat terhapus padahal sudah setengah halaman dengan ratusan kata :( sungguh berat perjuangan surat kali ini untuk muncul pada mu. Ternyata everything happen for a reason, dan kini aku tau alasannya apa, surat ku menunggu surat mu :)

Terimakasih  kawan,
Terimakasih untuk membagi mimpi-mimpi mu dengan ku.. Terimakasih untuk membagi surat ku dengan kekasih hati mu. Sungguh kehormatan bagi surat ku bisa dibaca oleh kalian.. dan semoga kelak kala kita bertemu lagi, kalian tak sekurus saat kita pertama kali bertemu. Agendakanlah makan yang banyak dijadwal pacaran kalian itu, jangan ngbrolin kerjaan saja..

Ah kamu itu ya teman, selalu saja begitu. Tiap kau dimabuk asmara selalu saja aku yg kena getahnya :) itu lihatlah cinta mu meluber kemana-mana, lap sih jan, kececeran tuh.. :)) ah pecinta, sejak kisah pertama yg kau bagi dengan ku, aku tau dengan cinta mu itu, kau pasti akan menemukan cinta yg mengindahkan mu juga. Bidadari itu beruntung aku jamin itu.. tetaplah begitu ya januna januna, tetaplah jadi laki-laki pecinta seperti yg ku kenal dulu dan kini.

Tetaplah merenda puisi, menyulam kalimat gombal, mencipta ribuan moment-moment kecil tapi mematikan ;p dan tetaplah setia pada laki-laki nista dari masalalu mu :)) hahahaha (hi bidadari, aku cuma bercanda, laki-laki mu ini tidaklah gay kecuali pikirannya:))

Time passing me by, but here I'm, back again to our letter :)
Suhu menggila akhir akhir ini teman, aku menghabiskan banyak waktu tertidur dibalik selimut ku. Susah untuk bergerak, sekali bergerak tubuh rasanya diremuk lantakkan oleh udara. Tapi aku tak tahan, aku mau ceritaa.. aku mau cerita..

Tentu telah kau terima video salju ku bukan..
Pertama kali kulihat salju adalah dimalam hari teman, berawal dari update status teman ku yang baru pulang kuliah. Dan aku hanya bisa menatap salju pertama dari balik jendela kaca.. Dengan cokelat hangat ditangan dan selimut tebal melingkar dikaki, menghayalkan kalian sambil mengusal-usal ujung kasur.. :)

Seperti apa kata mu? maka jawabnya seperti taburan bedak switzal :)) hahhaa belum seberapa, paginya aku berharap akan ada jejaknya diatas rumput, tapi nyatanya hanya ada es-es bertaburan. Suhu beranjak turun tapi masih diatas nol, aku masih bisa bertahan tanpa kantuk dan lapar.. Lalu hari yg dinanti itu datang. Salju datang bagai hujaan, iya hujaan.. dia menyerpih janaaa..

Tidak, dia tidak seperti Kapas, tidak juga seperti hujan..
Dia seperti gulali..
Iya seperti gulali, (ingatkah puisi-puisi ku tentang gulali? atau cerpen ku tentang langit gulali?)
Iya dia seperti itu jana, rapuh.. dan begitu menyentuh mu, dia meleleh..
cantik sekali..

menyentuhnya sama seperti melumat gulali, kau merasakan nyilu diujung rasa mu, tapi kau menyukainya!
Ngilu yang tak membuat mu jera, mungkin menghentikan sebentar ingin mu untuk terus menyentuhnya, tapi kau tak sabar menunggu jemari mu kuat lagi dan menyentuhnya lagi, dan lagi..
Dengan mata, dengan jemari, dengan rasa, dengan jiwa...

Aku melewatkan hujan salju pertama ku diluar.
Melihat sendiri bagaimana asap-asap hangat keluar dari cerobong perapian rumah berbata merah..
Merasakan sendiri temaram senja dalam balutan putih yang sahdu.
Menjadi saksi kaki-kaki yang tergelincir, sepeda-sepeda yang terpeleset dan jatuh,
Meniupkan asap dari ujung tenggorokan ku, melilitkan syal dileher ku,
Memeluk cangkir kopi agar hangatnya tak cepat menguap..

Lalu, lalu apa lagi yang ingin kau tau?

hm.. aku punya banyak cerita tapi sekarang sedikit terlupa, karena ada satu hal yang terjadi hari rabu kemarin teman..

Sebelum aku bercerita, baiklah akan ku beritahu kau sesuatu. Ingat bagaimana anak komunikasi di cap "eksklusif" dulu? Zaman kita masih jadi junior culun. Ah ternyata itu juga berlaku di Eropa teman, sudah seperti karakteristik yang melekat hahaha. Sejak pertama masuk ke kelas ini, aku sendirian, mahluk Indonesia hanya satu. Belum pernah ada anak Indonesia masuk kelas ini. Tak ada senior, karena jurusannya pun baru tahun ini dibuka. Sejak Orientasi week dimana saya mengetahui satu hal bahwa its not that easy to becomes ducth friend, saya sudah pasrah saja. Mungkin international student temennya ya international student juga :D

Sekarang setelah 3 bulan, Finally aku bisa bilang aku punya temen, anak dutch asli, :) teman janaaa..
Bukan sekedar class mate, bukan juga kenalan. Sekarang aku bisa dengan PD bilang dia teman... :)

Duh kesannya aku kok ga punya temen ya? Gak juga, I know many people, beberapa malah sempat travelling bareng ke luar negeri, cuma mereka international bukan lokal, dan sebagian besar adalah Indonesia students. Tapi ini temen, temen yang akan menyapa tapi bukan basa basi, temen yang akan duduk disamping mu tanpa tanya apakah bangku disebelah mu kosong? Temen yang akan teriak ditengah jalan begitu melihat mu dan membarengi langkah mu sambil bercerita.

Mungkin akunya yg terlalu sibuk dengan masalah hati dan tugas dan apalah maka aku tak menyadari aku sendiri agak menarik jarak. Tapi mahluk bermata cokelat ini tau tau menyadarkan saya, bahwa saya dan dia berbincang lho.. berbincang!! Dengan kenyataan bahwa inggris sama sekali bukan bahasa ibu kami :)

Dan kemarin, begitu kelas bubar, aku melangkah sendiri sambil celingak-celinguk nyari temen Indonesia dikelas sebelah, dia menyapa. Menanyakan kenapa selalu menghilang setelah kelas selesai, dan kami berbincang sambil melangkah pulang. Dan perbincangan itu berubah menjadi obrolan, tentang sejarah belanda, tentang indonesia, tentang kolonialisme, tentang sejarah.

Wah.. wah... wah.. Melihat dia bersusah payah menjelaskan sejarah negeri oranye ini pada ku, melihat dia pelan-pelan berusaha mengerti cerita ku tentang VOC dan Indonesia dengan bahasa inggris ku yang semerawut. Itu benar-benar menyenangkan!!

Lalu tentang salju, Aku pernah berkhayal jana, (salahkan komik-komik jepang bersetting salju itu!)
Suatu saat aku akan bisa berjalan dibawah salju, dengan seseorang yang menyenangkan, dan obrolan yang juga menyenangkan.

And then it is the best part, Aku mengalaminya..

Masih dengan orang yang sama, seseorang dengan rambut pirang dan mata cokelat yang hangat. Seseorang yang menyahuti obrolan ku dengan sama antusiasnya dengan ku. Seseorang yang membuat muka kebas karena dibelai-belai angin minus 8 masih bisa tersenyum bahkan memecah tawa. Seseorang yang membuat aku harus mendengak jika ingin melihat wajahnya. Ah.. sayang jalan harus bercabang, dan percakapan harus usai.. kami berpisah sambil melambaikan tangan. :)

(persis adegan dikomik, sepasang manusia berjalan dibawah salju sambil bicara dan tertawa)

Begitu lima langkah berlalu, aku berhenti jana, dan menoleh, sekedar untuk memastikan bahwa aku tak sedang bermimpi. Kau tau kebiasaan ku bukan, aku Tak suka pergi, aku lebih suka mengantar seseorang. Suka menatap punggung lawan bicara ku yang menjauh. Maka aku mencari punggungnya, dan tebak jana, dia kembali ke jalan yang sudah kami lalui. Yup dia parkir mobilnya didepan gedung tempat kami kuliah dan dia berjalan sejauh itu ditengah hujan salju cuma untuk nganter aku. Argh.. hati saya menghangat teman.

Btw dia laki-laki :)

Eit.. apa itu?? Simpen muka ciye ciye mu itu ya jana.
Ini bukan tentang itu oke, ini tentang kesadaran bahwa dia juga menikmati obrolan ini sama seperti yang aku rasakan.
dan itu menyenangkan, sangat :)


Sekian dulu cerita ku,
Akan menyusul catatan perjalanan ku di negeri van orange ini, plus foto-foto cantik, segera di blog dan akan juga ada catatan khusus untuk mu hasil berbicang dengan si mata cokelat ini ttg belanda dan budayanya..
(aku tau kamu pasti lebih menunggu yang ini)


ah aku masih ada yang harus dibereskan tugas ditunggu malam ini..
Besok aku akan menjadi duta budaya dengan memulai debut ku jadi model pakean adat di Indonesia evening. Sebenernya aku ingin menari, cuma tugas melilit tak mungkin bisa latihan, akhirnya aku jadi panitia konsumsi (entah ya jan selalu jodoh sama makanan hehhee), terus kemudian didaulat bikin puisi dan baca puisi yang akhinya aku menyerah, karena tugas masih harus direvisi dan deadline-nya bareng dengan acara budaya besok :(

Terakhir aku di daulat jadi model pakean adat, tebak adat apa?? LAMPUNG!! :D yang ini tampaknya aku sanggup, ga perlu latihan heboh rasanya hehhehe semoga besok saya ga kepeleset di atas catwalk ya jan.

Sampai ketemu dilain surat ya jan.

Salam dari sahabat mu di ujung timur belanda
Enschede, minus 9 C,


Ema

nb: ternyata bidadari tak lahir bulan november ya? hehhee salah tebak aku :P



Tidak ada komentar:

Posting Komentar