Jumat, 03 Desember 2010

Kepada Jana

Monday, November 1, 2010 at 10:49pm

Dear laki laki dari teluk semangka,

Apa kabar? Kapan kita terakhir bercakap teman? Ah rasanya lama sekali bukan? Mungkin karena tumpukan kata tak bisa mewakili suara kita. Aku disini teman, di negara yang dulu kita bincangkan diteras mimpi kita. Tentang batu bata berwarna merah, tentang musim yang berganti serupa cerita yang pernah kita baca, tentang karakter-karakter hebat yang pernah menguasai dunia. Iya saya sudah sampai disini sobat, sudah berbulan bahkan lamanya.

Apa cerita? Banyak sekali. Ingat kehilangan-kehilangan yang kau hadapi saat menuju ujung utara Indonesia? Aku mengalaminya juga sobat, mulai dari sembako di lemari dapur sampai cinta. Aih sudahlah, soal yang terakhir kau pasti sudah tau bukan. Aku pun berjalan-jalan teman, namun entah aku yang sudah renta, atau memang sudah bukan masanya? Langkah yang berakhir dengan hanya foto-foto terasa kering sekali. Menu-menu perjalanan juga terasa seperti kumpulan tempat dan transit saja. Dan aku ga mau mengalami hal itu, bukankah kita bersepakat perjalanan adalah pencarian, yang diujungnya kita akan saling menemukan, antara tanya dan jawaban yang selama ini kita pendam. Tanya yang mencari jawab dalam setiap keresahan.

Lalu aku tersadar, aku berjalan tapi tidak melihat-lihat. Bertemu dan bercerita tentang cerita lalu yang penuh luka hanya akan membuat dunia baru yang terjejak terbias kabut. Maka dari itu aku berhenti bercerita, aku berusaha lebih banyak mendengar, lebih banyak merasakan, lebih banyak mengalami, lebih banyak menghayati. Jadi maafkan aku kalau cerita ku bergerak lambat, toh kalau soal betapa indahnya Paris, betapa cantiknya Den Haag bisa kau temukan banyak dicerita siapa saja yang kesana.

Untuk mu aku ingin yang spesial teman, tak sekedar kata, tapi juga pembelajaran. Tak sekedar kenangan tapi juga rasa, dimana kau bisa merasakan juga tangisku, tawaku, heranku, takjubku, akan semua perjalanan itu. Tua-lah yang membuat tuak makin nikmat dan memabukkan. Biarlah cerita itu tak selalu fresh from oven kalau dengan memendamnya aku bisa menceritakan lebih banyak rasa. Tak keberatan bukan kawan? Masih setia menanti cerita ku kan kawan?

Enschede, 31 Oktober 2010


teman mu



Ema


Tidak ada komentar:

Posting Komentar