Sabtu, 04 Desember 2010

Kepada Jana (part 6)

 Saturday, December 4, 2010 at 11:39pm

Dear Lelaki dari teluk semangka..

Surprise...!!
Surat ku datang lagi, iyak, tugas sudah terkirim, acara budaya sudah dibungkus, saatnya membalas surat. Ah maaf ya teman, balasan kemarin rasanya ringan dan garing sekali :D hehhee kehilangan setengah halaman yg sudah ditulis itu emang merusak semua mood :D

Aku lagi suka menulis sambil mendengarkan lagu! Masih inget bukan kebiasaan kita, kala berbincang dibawah pohon ntah apa namanya di depan gedung C, dan tiba-tiba teman mu yg juga teman ku dan sekarang sedang hamil muda si Ula akan nyeletuk dan menanyakan, "ini bagusnya soundtracknya apa ya jan, em?" hahhaa ingat? Maka kali ini biarlah surat ku pada mu juga diiringi lagu seperti percakapan dimasa lalu. Ost nya apa ya jan? hm... Aku lagi suka lagu ini: Beautiful day dari India Arie (ga bisa posting video jadi ya semoga kamu memutar lagunya juga pada saat membacanya ya)

Yuuk nyanyi sambil bercerita :)

Early in the morning It’s the dawn of a new day
New hopes new dreams new ways
I open up my heart and I’m gon’ do my part and
Make this a positively beautiful day

Life is a journey, Not a destination,
There are no mistakes, Just chances we’ve taken
Hidup memang perjalanan bukan teman? Langkah melebar, dulu kita adalah kepingan puzzle yang saling mendekat dan saling menemukan ujung demi ujung kita, meng "klik" kan tiap sisi dan akhirnya membentuk sesuatu, ntah gambar, ntah peta, ntah bangunan. Mari kiita anggap saja diri kita puzzle peta, setelah bertahun kita berjuang menyatukan gambar dan peta akhirnya terbaca jelas, kita pun harus memencar arah mengikuti tanda yang dibuat untuk kita. Maka itu lah kita sekarang, berada diperjalanan sesuai pertanda itu, mencoba menarik kepingan-kepingan lain lagi dari hidup kita dan membentuk peta baru lagi.

Hidup mungkin punya tujuan, tapi hidup bukan tujuan itu sendiri. Jadi jangan cemaskan teman-teman kita yang mengembara sampai jauh dan akhirnya tak terdengar kabar beritanya. Asal hati selalu dijaga untuk hangat menyambut kepulangan mereka dengan cerita-cerita barunya, tak ada yang perlu ditakutkan teman. Percayalah ada ikatan yang tak kasat mata yg bisa membelenggu, ikatan yang simpulnya ada pada mu, ada pada ku. Selama kita mengikat itu kuat-kuat, selama kamu masih menyediakan ruang untuk "teman-teman" yang bertualang ini. Selama itu juga mereka akan menjadi teman, jangan khawatir.

Meski tetap, sediakan waktu untuk menengok mereka sobat, setidaknya lewat kata, jangan hanya terlena oleh social media, klo kata dosen saya, social media ini hanya memberikan keintiman yang delusional :D Itu juga alasan kenapa aku masih suka mengirim postcard :) sayang pos indonesia tampaknya tak terlalu menghargai postcard. Sudah mahal ngirimnya eh malah ilang dijalan :(


Wake up in the morning And get out of bed
Start making a mental list in my head
Of all of the things that I am grateful for
Langit eropa kala salju turun? warnanya putih jana! putih yang memerah!! Meski itu diwaktu malam sekalipun.
Mari ku beritahu kau sesuatu tentang salju yang baru saja ku sadari beberapa waktu yang lalu.
Jika kau ingin berjalan tanpa terjatuh diatas tumpukan salju, pastikan kau mencari salju yang belum tersentuh langkah siapa pun teman. Salju yang masih renyah, salju yang akan mengeluarkan bunyi "kres" ketika kau menginjaknya. Satu langkah aku terpeleset, begitu kulihat aku menapak di jejak orang lain, jejak yang sudah mengeras bagai es dan mulai mencair melicin permukaannya. Jera terpeleset kedua kalinya, aku pun mencari jalan tanpa jejak, meski pasti dia ada di daerah yang tak banyak dilalui orang, meski tentu pada akhirnya salju disana lebih dingin dari yang sudah tertapak jejak.


Maka mari bicara tentang jejak kita dalam hidup teman.
Kita sudah bukan lagi anak muda dengan darah setengah pink dan nadi sekencang kuda liar, tentunya! Kita tak bisa sembarangan berlari, melompat atau malah berputar arah semaunya lagi. Kita tentu akan terbawa dan harus mengikuti arus bertumbuh menjadi dewasa seperti yang lainnya. Tapi mari belajar dari jejak salju teman. Mengikuti tiap langkah yang sudah teripijak tak akan membawa mu kemana mana selain mengikuti jejak, dan jika kau tak berhati-hati kau akan jatuh dan tergelincir. Mari kita melongok sebentar, seringnya jatuh, terpeleset, atau malah keseleo ini benarkah karena kita tak hati-hati? Atau karena kita ingin cepat sampai tujuan dan mengekor saja pada jejak jejak yang ada karena seolah arahnya sama?

Padahal dulu sekali, ya dari dulu sekali, kita sudah tau hidup adalah perjalanan masing-masing :)

Life is a challenge not a competition
You can still smell the roses and be on a mission
Just take a moment to get in touch with your heart
Tentu, aku tau, kamu tau, kita tau, sulit sekali menjadi seimbang, tapi jika kemudian kau beranikan diri untuk berjalan dijalan yang belum dilalui orang lain. Ingatkan diri mu sobat, tikamkan jejak sekuat-kuatnya, agar yang dibelakang tau itu milik mu!

Berjalan saja, entah lurus, berbelok, melingkar, berputar, sesuai panggilan jiwa mu, tapi ingat sendiri tak berarti kau memiliki semuanya. Kau tetap bisa sampai ke tujuan tanpa harus menghabiskan semua ruas jalan :) sisakan celah untuk mereka! Jangan tamak teman.. atau kau hanya akan berputar-putar ditempat dan tujuan menjadi kuantitas bukan kualitas. 

Jangan hanya menunduk, atau menatap kedepan, lihat ke samping mungkin kau menemukan bunga mungil berwana kuning sedang kedinginan tertutup salju :) Kalau dalam kisah ku, aku menoleh dan menemukan sepasang mata cokelat :) #eaaaa


Sometimes you feel like you’ve got something to prove
Remind yourself that there’s only one you
Just take a moment to give thanks for who you are

Aku ingin bertanya sobat,
Kenapa Jana? Kenapa tak membaca lagi? Kenapa? Kenapa lelaki yang bercita-cita masa tuanya akan dihabiskan dengan menjadi pemilik dan penjaga toko buku terbesar di Lampung  berhenti membaca? Kenapa Jana? Kenapa berhenti menulis? Lelaki yang tajam pikirannya selalu tertumpah di ujung pena kenapa bisa berhenti menulis?

Kata tak kering teman, begitu juga rasa.. Cuma terlupa. Maka disitu aku ada, ya aku, aku akan terus menulis untuk mu, dengan berbagai macam gaya tulisan yang berbeda. Tulisan yang akan mengingatkan mu akan buku-buku yang selalu berpindah tangan diantara kita. Aku akan mengingatkan mu akan penulis yang mencampurkan adukkan Filsafat dan cinta seperti meracik kopi, mencoba mereka ulang lirik liris para perajut kata dari belahan dunia romantis melankolis yang dulu kita puja-puja. Seperti sekarang entah siapa yang sedang aku coba tiru, bisakah kau tebak? Ah kelak mungkin aku pun akan mencoba merancang ranjau kata seperti si penulis tajam bersenjatakan kelamin perempuan yg koleksinya kau punya lengkap itu.. hehheee.

Tapi tentu aku hanya ingin menjadi pengingat saja, aku bukan mereka, tak mungkin bisa menulis sehebat itu teman. Tapi setidaknya aku cukup berhasil bukan? Kau mengingat kerinduan lama itu! Kau menulis, bahkan berjanji akan membaca.. ah senangnyaaa.. :) setidaknya kau membaca tulisan ku :P Semoga kau menemukan "rasa ku" semoga aku berhasil menikamkan rasa itu, sehingga kelak jika tulisan ku terbaca tak sengaja oleh mu, langsung saja kau kenali itu "tulisan temen ku ema" :))

Kita masih punya mimpi tentang tulisan dan... *ah kita simpan ya jan, tenang saja pasti bisa diwujudkan!!

Early in the morning It’s the dawn of a new day
New hopes, new dreams, new ways
I open up my eyes and I open up my mind and
I wonder how life will surprise me today
Ah bicara soal kejutan, senangnya diri mu.. Lihatlah hidup menitipkan cinta dalam paket seorang gadis manis, beruntungnya teman. Karena jujur aku nyaris khawatir, Tuhan akan menitipkan cinta untuk mu pada mahluk berjakun :P Untung Dia mendengar doa ku, gadis manis yang datang fiuh leganya :D
Dan seperti kata mu, aku juga akan menunggu, menunggu dengan hati berdebar-debar, kejutan apa yang akan hadir hari ini... :)

Life is a journey, Not a destination,
There are no mistakes, Just chances we’ve taken
Lay down your regrets cause all we have is now

Betapa kita hanya memiliki sekarang!!
Maka seperti kata mu yg juga mengutip entah penulis mana, aku lupa,
yang tertulis akan abadi, yang terucap akan hilang ditelan angin
Dengan ini ku kirimkan juga untuk mu,
sebuah laman yang akan mengabadikan kata-kata kita... Semoga kelak saat wall FB sudah tak mampu lagi mencari tikaman jejak kita, laman ini tetap akan ada disana untuk menggantikannya.

www.kotakposhati.blogspot.com

Salam dari ujung timur Belanda
Enschede, 4 des 2010
Sahabat mu



ema

Tidak ada komentar:

Posting Komentar